Tips Menulis Naskah Islam yang Ringan, Menenangkan, dan Tidak Menggurui Agar Diterima Penerbit Lentera Hati

Dalam Artikel Ini

Lentera Hati, yang dekat dengan sosok ulama moderat, sangat menekankan Islam yang inklusif dan rahmatan lil ‘alamin. Naskah yang mereka terima harus mampu menenangkan jiwa dan memberikan solusi spiritual tanpa menghakimi. Ini adalah kunci pertama.

Oleh karena itu, naskahmu harus menawarkan sudut pandang positif terhadap isu-isu keagamaan. Hindari pembahasan yang memicu perdebatan atau mengafirkan kelompok lain. Justru, kamu harus menampilkan keindahan dan keluasan ajaran Islam yang bisa diterima oleh semua kalangan, termasuk mereka yang baru berproses kembali ke jalan agama (hijrah). Tunjukkan bahwa Islam adalah agama yang memudahkan, bukan mempersulit.

Naskah Menarik Sejak Halaman Pertama

Naskah yang ringan bukan berarti tidak berbobot. Justru, kamu harus mampu menyampaikan pesan mendalam dengan cara yang paling menarik dan mudah dicerna. Fokuslah pada pendekatan emosional dan personal. Ceritakan pengalaman pribadi atau kisah otentik yang relevan, baru kemudian kaitkan dengan ajaran Islam. Pembaca modern lebih suka merasa diajak berdiskusi daripada digurui. Naskah yang baik harus memiliki alur yang mengalir, seperti cerita, bukan seperti ceramah mimbar. Selain itu, topik yang dipilih harus relevan dengan masalah kontemporer. Lentera Hati tertarik pada naskah yang membahas masalah mental, self-healing Islami, parenting di era digital, atau memaknai takdir dalam konteks tekanan hidup modern. Islam harus terasa menjadi solusi praktis untuk kegelisahan zaman ini.

Adapun gaya penulisan adalah penentu utama apakah naskahmu akan terasa menenangkan atau menggurui. Kamu harus bisa menciptakan tone yang ramah dan bersahabat.

Gunakan bahasa yang hangat dan tulus. Posisi kamu harus sejajar dengan pembaca, seolah-olah kamu adalah teman seperjalanan dalam mencari ilmu. Hindari istilah Arab yang terlalu banyak dan tidak perlu. Jika harus menggunakan istilah, berikan penjelasan yang mudah dipahami. Yang terpenting, jauhi kata-kata yang bersifat absolut atau menghakimi. Misalnya, daripada mengatakan “Orang yang melakukan ini pasti masuk neraka,” lebih baik ajukan pertanyaan reflektif atau kutip dalil dengan nada menasihati yang lembut. Editor Lentera Hati mencari naskah yang bisa menjadi teman refleksi, bukan hakim bagi pembaca.

Proses Pengiriman 

Proposal yang kamu kirim harus bisa menunjukkan kepada editor bahwa naskahmu membawa angin segar bagi spiritualitas pembaca. Buat Judul dan Tagline yang Menarik dan mengandung janji solusi spiritual. Contohnya, ganti judul “Hukum-Hukum Shalat” menjadi “Ketika Shalat Jadi Tempat Pulang: Panduan Memaknai Ibadah di Tengah Kepenatan.” Sinopsis harus fokus pada solusi ketenangan jiwa yang ditawarkan, bukan hanya daftar isi materi. Tunjukkan bahwa kamu menguasai materi, tetapi yang terpenting, kamu menguasai seni menyampaikan pesan dengan lembut. Terakhir, kirimkan naskah utuh bersama profil penulis yang menonjolkan kemampuanmu berkomunikasi secara humanis. Naskah harus rapi dan sesuai standar book-publishing umum. Jika naskahmu berhasil menenangkan editor saat membacanya, peluangmu diterima akan sangat besar.