Di era informasi digital, artikel online dan website resmi dari lembaga atau organisasi telah menjadi sumber rujukan yang tak terhindarkan dalam penelitian. Baik itu laporan dari kementerian, press release perusahaan besar, atau artikel mendalam dari media kredibel, sumber-sumber ini memberikan data terkini dan pandangan ahli. Namun, karena sifatnya yang dinamis dan terkadang tidak memiliki semua elemen publikasi tradisional, Anda harus sangat teliti dalam menyusun referensinya.
Kegagalan dalam menulis daftar pustaka secara akurat, terutama dari sumber online yang bisa berubah sewaktu-waktu, dapat merusak kredibilitas akademis Anda. Harris (2020), dalam bukunya A Guide to Academic Integrity, mengingatkan kita bahwa setiap rujukan yang digunakan, apa pun formatnya, menuntut pengakuan yang jujur dan terperinci. Artikel ini akan memandu Anda menyusun referensi dari sumber internet menggunakan Gaya APA Edisi ke-7 dan Chicago Manual of Style (CMOS) Edisi ke-17, yang merupakan format paling umum digunakan.
Elemen Wajib Sumber Internet
Tidak seperti buku, sumber dari internet memiliki elemen yang sedikit berbeda. Ketika Anda mengumpulkan informasi untuk daftar pustaka, pastikan Anda mengidentifikasi elemen-elemen berikut, yang akan menggantikan nama penerbit atau kota terbit:
- Pengarang/Organisasi: Siapa atau organisasi mana yang bertanggung jawab atas konten tersebut (sering kali berupa nama situs).
- Tanggal Publikasi: Kapan artikel atau halaman web diterbitkan atau terakhir diperbarui.
- Judul: Judul spesifik dari artikel atau halaman yang Anda rujuk.
- Nama Situs Web: Nama resmi website atau portal berita.
- URL: Alamat lengkap dan unik tempat sumber tersebut diakses.
1. Gaya APA (American Psychological Association) Edisi ke-7
Gaya APA 7th membuat aturan untuk sumber online menjadi lebih sederhana dan lebih fokus pada kemudahan pelacakan. Aturan ini telah menghapus keharusan mencantumkan “Diakses dari” (Retrieved from).
A. Artikel Online dengan Pengarang Individual
Jika artikel dari situs berita atau blog akademik memiliki nama penulis individual, Anda harus mencantumkan nama tersebut, diikuti tanggal publikasi spesifik.
Format Dasar:
Pengarang, I. (Tahun, Tanggal Bulan). Judul artikel. Nama Situs Web. URL
Contoh Penulisan:
Wibowo, S. (2024, 15 Juli). Perkembangan teknologi blockchain di Asia Tenggara. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/teknologi-blockchain
B. Artikel Online atau Laporan dari Website Resmi (Organisasi sebagai Pengarang)
Banyak website resmi, seperti kementerian, bank sentral, atau organisasi nirlaba, tidak mencantumkan nama individu. Dalam kasus ini, Anda menggunakan nama organisasi tersebut sebagai pengarang.
Format Dasar:
Nama Organisasi. (Tahun, Tanggal Bulan). Judul laporan atau halaman web. URL
Contoh Penulisan:
Kementerian Keuangan RI. (2023, 10 November). Outlook perekonomian Indonesia 2024. https://www.kemenkeu.go.id/outlook-ekonomi-2024
C. Sumber Online Tanpa Tanggal Publikasi (t.t.)
Jika Anda tidak menemukan tanggal publikasi yang jelas (sering terjadi pada laman “Tentang Kami” atau FAQ), Anda menggantinya dengan singkatan “(t.t.)” yang berarti “tanpa tanggal” (no date).
Format Dasar:
Pengarang/Organisasi. (t.t.). Judul halaman. Nama Situs Web. URL
Contoh Penulisan:
UNICEF Indonesia. (t.t.). Prioritas program dan inisiatif. https://www.unicef.org/indonesia/program-prioritas
2. Gaya Chicago Manual of Style (CMOS) Edisi ke-17 (Notes and Bibliography)
Gaya Chicago memiliki dua format (Notes and Bibliography/N-B), tetapi untuk sumber online yang sederhana, format Bibliografi akan mirip dengan format APA, namun menekankan penulisan judul dalam tanda kutip.
A. Artikel Online dengan Pengarang (Bibliografi)
Di Bibliografi, Anda menuliskan nama penulis secara terbalik, menempatkan judul artikel dalam tanda kutip, dan diakhiri dengan URL dan tanggal akses jika perlu.
Format Dasar:
Nama Belakang, Nama Depan. “Judul Artikel.” Nama Situs Web. Tanggal Publikasi. URL.
Contoh Penulisan:
Sari, Rina. “Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar.” Edukasi ID. 20 Mei 2024. https://www.edukasi.id/tantangan-kurikulum-merdeka.
B. Artikel Online Tanpa Pengarang (Organisasi atau Judul di Awal)
Jika pengarang tidak disebutkan, Anda memindahkan judul artikel ke posisi paling awal di Bibliografi.
Format Dasar:
“Judul Artikel.” Nama Situs Web. Tanggal Publikasi. URL.
Contoh Penulisan:
“Panduan Pendaftaran Hak Cipta Terbaru.” Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Diakses 10 Oktober 2025. https://www.dgip.go.id/panduan-hak-cipta.
Peran Penting URL
URL yang akurat menjadi kunci utama referensi online karena ia berfungsi sebagai jalur cepat pembaca untuk memverifikasi sumber Anda. Gibbs (2018), dalam bukunya The Ethics of Academic Writing, menjelaskan bahwa di lingkungan digital, tautan yang valid merupakan bentuk pertanggungjawaban penulis kepada pembaca. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa tautan yang Anda cantumkan berfungsi. Jika tautan sangat panjang dan tidak jelas, Anda dapat menggunakan shortener (pemendek tautan) asalkan Anda tetap mencantumkan URL aslinya di tempat lain (misalnya dalam catatan). Pastikan konsistensi dalam penggunaan format, karena detail sekecil apa pun mencerminkan profesionalisme kerja akademik Anda.