Kamu punya naskah yang membahas sejarah dari sudut pandang baru, atau mungkin kritik sosial yang sangat tajam?
Kadang naskah seperti itu dianggap “terlalu sensitif” oleh penerbit besar. Jangan khawatir! Penerbit Obor Indonesia mungkin rumah yang kamu cari. Penerbit Obor adalah penerbit nonfiksi yang berfokus pada ilmu sosial, sejarah, dan politik kritis. Mereka mencari karya berbasis riset yang berani menantang narasi yang sudah mapan. Kalau kamu mengirim naskah ke Penerbit Obor, artinya kamu siap berkontribusi pada pemikiran serius bangsa ini.
Dari buku yang diterbitkan, Penerbit Obor tidak mencari buku yang akan viral dan laris dalam sekejap. Fokus utama mereka adalah kedalaman substansi dan kontribusi nyata pada ilmu pengetahuan dan wacana publik. Naskah kamu harus punya dasar riset yang kuat dan meyakinkan.
Sebelum kirim, coba cek buku-buku Penerbit Obor. Kamu akan lihat pola yang jelas. Jadi, naskahmu harus masuk ke salah satu jalur utama mereka. Biasanya beberpa jenis naskah yang diterbitkan di antaranya:
- Sejarah Kritis: Obor sangat menyambut naskah yang berani meninjau ulang sejarah resmi negara kita. Tawarkan penelitian mendalam tentang gerakan sosial, tokoh kontroversial, atau perspektif korban yang selama ini diam. Naskahmu harus didukung data primer dan riset akademis serius.
- Ilmu Sosial dan Politik: Mereka juga tertarik pada kajian ilmu sosial seperti sosiologi dan antropologi. Fokus pada isu-isu HAM, studi demokrasi, atau analisis mendalam struktur kekuasaan. Naskah ini harus mampu memicu diskusi publik yang mencerahkan dan berbasis data.
- Transformasi Akademis: Kalau kamu punya tesis, skripsi, atau disertasi yang luar biasa, ini kesempatanmu. Olahlah karya ilmiah itu menjadi buku yang enak dibaca. Obor adalah tempat terbaik untuk karya akademis yang berhasil diubah menjadi bacaan nonfiksi serius untuk khalayak luas.
Ingat, jangan pernah kirim naskah fiksi, novel romansa, atau buku self-help ringan. Obor sangat ketat fokus pada nonfiksi ilmiah dan kultural. Jika naskahmu terlalu populer atau kurang dasar riset, mereka kemungkinan besar akan menolaknya.
Cara Kirim Naskah yang Tepat
Naskahmu mungkin jenius, tapi kalau cara pengirimannya tidak profesional, editor Penerbit Obor bisa kehilangan minat. Kamu harus menunjukkan bahwa kamu adalah penulis serius yang menghargai proses editorial.
Meskipun sumbernya dari riset, jangan kirim naskah dalam format kaku. Kamu perlu mengubah bab-bab metodologi menjadi alur cerita yang lancar. Ganti bahasa yang terlalu berat dengan gaya penulisan yang memikat, tanpa mengurangi akurasi data. Yang terpenting, pertahankan catatan kaki dan daftar pustaka yang lengkap. Setelah itu, siapkan semua dokumen dengan rapi. Perhatikan juga beberapa hal berikut ini:
- Format Pengetikan: Gunakan MS Word, Font Times New Roman 12 pt. Pastikan kamu menggunakan spasi ganda (2) pada kertas ukuran A4.
- Proposal Jual: Buat proposal buku yang kuat. Jelaskan urgensi mengapa buku ini harus terbit sekarang. Tunjukkan keunikan argumenmu, dan sebutkan dengan jelas target pembaca yang kritis.
- CV Kredibel: Sertakan CV atau biodata lengkapmu. Tonjolkan latar belakang pendidikan dan pengalaman risetmu yang relevan. Ini membangun kepercayaan editor terhadap keahlianmu di bidang tersebut.
Agar proses pengiriman lancar, kirimkan semua dokumen dalam bentuk softcopy melalui email.
- Cek situs Obor Indonesia untuk alamat email redaksi yang paling baru.
- Subjek Email harus spesifik. Gunakan format seperti: PENGAJUAN NASKAH SEJARAH KRITIS – [Judul Naskah] – [Nama Penulis]. Subjek yang jelas membuat naskahmu langsung dikenali.
Setelah semua terkirim, tibalah saatnya kamu bersabar. Penerbit Obor Indonesia tidak akan terburu-buru. Mereka melakukan review yang sangat mendalam. Seringkali naskahmu akan dibaca oleh peninjau ahli (peer reviewer) di bidangnya.
- Waktu Tunggu: Proses review bisa memakan waktu yang cukup lama, antara tiga hingga enam bulan. Jangan cemas, waktu tunggu yang lama ini adalah indikasi kualitas.
- Hasil Review: Jika naskahmu diterima, tim redaksi akan menghubungimu untuk negosiasi kontrak. Jika ditolak, kamu berhak mengajukan ke penerbit lain. Redaksi Obor umumnya tidak memberikan feedback personal untuk naskah yang mereka tolak.
Mengirim naskah ke Obor Indonesia berarti kamu siap berjuang untuk ide-ide besarmu. Pastikan risetmu kuat, argumenmu tajam, dan naskahmu benar-benar layak untuk mengubah cara pandang pembaca. Apakah kamu sudah siap dengan tantangan ini?