Berangkat dari kampung kecil di Indonesia, Sayudi menempuh perjalanan luar biasa—mengayuh sepeda menuju Tanah Suci. Bukan sekadar perjalanan fisik, tapi juga ziarah batin yang menguji iman, keteguhan, dan makna hidup.
Lewat ribuan kilometer yang ia tapaki, Sayudi melewati perbatasan negara, menembus panas gurun, menantang badai, dan menyerap keramahan manusia di berbagai budaya. Setiap pedal yang dikayuh adalah doa, setiap peluh yang menetes adalah bentuk pengabdian.
Jalan Panjang ke Baitullah bukan hanya kisah perjalanan seorang pesepeda, melainkan kisah keberanian seorang manusia yang yakin bahwa tak ada jarak yang terlalu jauh bagi hati yang dituntun oleh niat suci.
Sebuah kisah nyata yang akan menggetarkan hati, menyalakan semangat, dan mengingatkan kita bahwa menuju Tuhan, setiap langkah—betapapun beratnya—adalah anugerah.