Panduan Ringkas Membuat Latar Belakang—Pengertian, Langkah Penyusunan, Hingga Contoh Siap Pakai

Panduan Ringkas Membuat Latar Belakang

Dalam Artikel Ini

Latar belakang adalah bagian pembuka yang menjelaskan mengapa suatu kegiatan/penelitian perlu dilakukan. Ia memaparkan konteks, masalah/ketimpangan (gap), bukti pendukung, serta urgensi sehingga pembaca paham alasan dan arah kegiatan/penelitian.

Ciri latar belakang yang baik:

  • Kontekstual: memulai dari gambaran umum → mengerucut ke masalah spesifik.

  • Berbasis data: menyertakan fakta/angka/sumber ringkas (bila ada).

  • Jelas & fokus: mengantar pembaca menuju rumusan masalah/tujuan.

  • Relevan: seluruh paragraf berkaitan langsung dengan topik inti.

  • Ringkas terstruktur: 3–6 paragraf biasanya cukup (untuk tugas non-skripsi).

Rumus mudah diingat (GAPS):

  1. General context (konteks umum)

  2. Actual problem (masalah aktual/gap)

  3. Proof/pertinent data (bukti singkat)

  4. Solution direction (arah solusi/tujuan singkat)

Cara Membuat Latar Belakang

A. Alur Paragraf (4–5 paragraf)

  1. Paragraf 1 – Konteks Umum
    Gambarkan situasi/topik besar yang relevan (mis. literasi, kesehatan, lingkungan).

  2. Paragraf 2 – Masalah Spesifik (Gap)
    Tunjukkan ketimpangan antara kondisi ideal vs kondisi nyata di lokasi/sasaran.

  3. Paragraf 3 – Bukti/Alasan (Data/Observasi)
    Sertakan data ringkas, hasil observasi, atau kutipan singkat (jika ada).

  4. Paragraf 4 – Dampak/Implikasi
    Jelaskan akibat jika masalah tidak ditangani (akademik/sosial/operasional).

  5. Paragraf 5 – Arah Solusi & Tujuan Umum
    Tegaskan mengapa kegiatan/penelitian Anda penting sebagai langkah solutif.

B. Langkah Praktis (Checklist)

  • Tentukan topik inti dan sasaran (siapa/di mana).

  • Catat kondisi ideal vs kondisi nyata (gap).

  • Kumpulkan bukti pendukung (angka, kutipan, observasi).

  • Rumuskan urgensi (mengapa sekarang, risiko jika ditunda).

  • Tulis tujuan umum 1–2 kalimat (mengantar ke rumusan masalah/tujuan).

  • Gunakan bahasa baku, kalimat efektif, dan transisi logis (selain itu, namun, akibatnya).

  • Hindari klaim tanpa data; bila tak ada data formal, gunakan observasi terarah.

C. Template Latar Belakang (Bisa Disalin)

Paragraf 1 (Konteks):
Pada era … (bidang/topik), … memiliki peran penting dalam …

Paragraf 2 (Gap):
Namun, di … (lokasi/sasaran), terdapat ketimpangan … dibandingkan dengan …

Paragraf 3 (Bukti):
Berdasarkan … (data/observasi singkat), diketahui bahwa …

Paragraf 4 (Implikasi):
Kondisi tersebut berdampak pada … sehingga jika dibiarkan akan …

Paragraf 5 (Arah Solusi/Tujuan):
Oleh karena itu, diperlukan … (penelitian/kegiatan) yang bertujuan untuk … sebagai langkah …

D. Kesalahan Umum & Perbaikannya

  • Terlalu umum → Kerucutkan ke kasus/lokasi spesifik.

  • Tanpa bukti → Tambahkan satu-dua data/observasi kredibel.

  • Melompat ke solusi detail → Simpan detail di bagian metode/rencana kegiatan; di latar belakang cukup arah solusi/tujuan umum.

  • Berulang-ulang → Pastikan tiap paragraf punya fungsi berbeda (konteks–gap–bukti–implikasi–arah solusi).

Contoh Latar Belakang

1) Contoh Latar Belakang Karya Ilmiah

Topik: Pengaruh Pojok Baca terhadap Minat Baca Siswa SMP

Paragraf 1 – Konteks Umum
Minat baca merupakan salah satu indikator penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Di tingkat menengah pertama, kebiasaan membaca tidak hanya mendukung pencapaian akademik, tetapi juga membangun kemampuan berpikir kritis dan kosakata siswa.

Paragraf 2 – Gap
Meskipun demikian, di SMP Harapan Jaya, aktivitas membaca mandiri di luar jam pelajaran masih rendah. Perpustakaan sekolah belum dimanfaatkan optimal, sementara akses bacaan ringan yang dekat dengan ruang kelas masih terbatas.

Paragraf 3 – Bukti
Observasi awal peneliti pada Maret 2025 menunjukkan rata-rata peminjaman buku nonteks pelajaran hanya 8–12 eksemplar per minggu untuk kelas VII dan VIII. Survei singkat (n=96) juga menunjukkan 63% siswa membaca kurang dari 15 menit per hari di luar jam pelajaran.

Paragraf 4 – Implikasi
Rendahnya intensitas membaca berpotensi memengaruhi kemampuan pemahaman bacaan dan prestasi di mata pelajaran yang menuntut penalaran verbal. Jika kondisi ini tidak segera diintervensi, kebiasaan membaca siswa dikhawatirkan semakin melemah.

Paragraf 5 – Arah Solusi/Tujuan
Salah satu pendekatan yang relatif murah dan mudah diterapkan adalah penempatan pojok baca di tiap kelas dengan koleksi bacaan populer yang dekat dengan minat remaja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh keberadaan pojok baca terhadap minat baca siswa kelas VIII di SMP Harapan Jaya.

Catatan:
– Contoh di atas “mengantar” pembaca menuju rumusan masalah: Apakah pojok baca berpengaruh terhadap minat baca?
– Detail metode, instrumen, dan analisis bukan di latar belakang, melainkan pada bab metode.

2) Contoh Latar Belakang Acara Kampung

Acara: “Gebyar Kampung Sehat & Bersih 2025”

Paragraf 1 – Konteks Umum
Kesehatan lingkungan merupakan fondasi bagi kualitas hidup warga. Lingkungan yang bersih dan tertata tidak hanya mencegah penyakit menular, tetapi juga memperkuat kebersamaan dan rasa memiliki terhadap kampung.

Paragraf 2 – Gap
Dalam beberapa bulan terakhir, RW 05 menghadapi peningkatan timbunan sampah rumah tangga di titik-titik tertentu, selokan yang tersumbat, serta menurunnya partisipasi kerja bakti rutin. Kondisi ini berbeda dengan komitmen awal warga yang menempatkan kebersihan sebagai prioritas bersama.

Paragraf 3 – Bukti
Data petugas kebersihan kelurahan (Januari–Maret 2025) mencatat kenaikan volume sampah 18% di RW 05. Selain itu, laporan kader kesehatan menyebutkan tiga kasus diare pada balita yang diduga terkait sanitasi lingkungan.

Paragraf 4 – Implikasi
Jika tidak diatasi, masalah ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan dan menurunkan kenyamanan tempat tinggal. Selain dampak kesehatan, citra kampung di mata pengunjung dan warga baru dapat ikut menurun.

Paragraf 5 – Arah Solusi/Tujuan
Sebagai langkah revitalisasi, diperlukan kegiatan terpadu yang memadukan edukasi, aksi bersih lingkungan, dan penguatan komitmen warga. Oleh karena itu, panitia menginisiasi “Gebyar Kampung Sehat & Bersih 2025” sebagai momentum bersama untuk mengembalikan budaya hidup bersih, memperbaiki sarana kebersihan, serta memperkuat koordinasi pengelolaan sampah di RW 05.

Catatan:
– Latar belakang acara menonjolkan konteks sosial, masalah nyata, dampak, dan alasan kuat mengapa acara perlu diselenggarakan sekarang.
– Rincian susunan acara, anggaran, dan pembagian tugas diletakkan di bagian terpisah (rencana kegiatan/TOR).

Bonus: Variasi Singkat Latar Belakang (1 Paragraf Padat)

Jika ruang sangat terbatas (mis. proposal mini), gunakan format 4 unsur dalam 5–7 kalimat:

(Konteks) … sangat penting untuk … (Gap) Namun, di … terdapat … (Bukti) Berdasarkan … diketahui … (Implikasi) Kondisi ini berpotensi … (Arah Solusi) Karena itu, kegiatan/penelitian ini bertujuan …

Contoh 1-paragraf (karya ilmiah):
Literasi membaca menjadi kunci peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia. Namun, di SMP X, minat baca siswa menurun yang tercermin dari rendahnya frekuensi peminjaman buku nonpelajaran. Observasi awal menunjukkan mayoritas siswa membaca kurang dari 15 menit per hari. Kondisi ini berpotensi menghambat pemahaman teks dan prestasi akademik. Karena itu, penelitian ini bertujuan menilai pengaruh pojok baca kelas terhadap minat baca siswa kelas VIII.

Tips Bahasa & Gaya (PUEBI)

  • Gunakan bahasa baku dan kalimat efektif (subjek–predikat jelas).

  • Hindari “saya/aku/kami” pada karya ilmiah; gunakan bentuk objektif.

  • Gunakan konjungsi untuk alur logis: selain itu, di sisi lain, akibatnya, oleh karena itu.

  • Sertakan angka/tanggal/sumber bila mengklaim fakta (cukup ringkas di latar belakang).

  • Jaga koherensi antarparagraf: setiap paragraf ada fungsi spesifik (konteks–gap–bukti–implikasi–arah solusi).

Ringkasan Inti

  1. Latar belakang menjawab: Mengapa kegiatan/penelitian ini perlu?

  2. Gunakan alur GAPS: General context → Actual problem → Proof → Solution direction.

  3. Karya ilmiah: tekankan data/rujukan ringkas dan implikasi akademik.

  4. Acara kampung: tekankan kondisi sosial, dampak warga, dan urgensi aksi kolektif.

  5. Pastikan latar belakang mengantar ke rumusan masalah/tujuan, bukan masuk ke detail metode atau rundown acara.