A. Apa Itu Makalah?
Makalah adalah karya tulis ilmiah tingkat dasar–menengah yang menyajikan pembahasan sistematis tentang satu topik dengan landasan teori serta data yang dapat dipertanggungjawabkan. Makalah biasanya disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran/mata kuliah, laporan kegiatan, atau sebagai latihan menulis ilmiah.
Tujuan utama makalah:
-
Melatih keterampilan riset sederhana (mencari, memilih, dan mengutip sumber).
-
Melatih penalaran ilmiah (menyusun argumen yang logis).
-
Melatih penulisan akademik (EYD/PUEBI, struktur, sitasi, daftar pustaka).
-
Mendokumentasikan temuan/analisis agar dapat ditinjau ulang.
Makalah vs artikel ilmiah/jurnal:
-
Kedalaman: Makalah relatif lebih ringkas dan eksploratif; artikel jurnal harus orisinal dan berkontribusi pada ilmu pengetahuan.
-
Proses telaah: Makalah diperiksa dosen/guru; artikel jurnal melewati peer review.
-
Standar metodologis: Makalah fleksibel; jurnal menuntut metodologi ketat dan data empiris yang kuat.
B. 5 Ciri-ciri Makalah (Dengan Indikator & Contoh)
1) Objektif
Makna: Isi makalah berdasarkan fakta, data, dan teori; bukan opini pribadi tanpa dasar.
Indikator:
-
Menggunakan rujukan tepercaya (buku, jurnal, laporan resmi).
-
Menghindari bahasa emotif atau bias (“saya rasa”, “menurut saya” tanpa data).
Contoh kalimat kurang tepat:
“Menurut saya internet itu berbahaya.”
Perbaikan:
“Penelitian X (2022) menunjukkan bahwa paparan internet tanpa pengawasan meningkatkan risiko paparan konten berbahaya; namun dampaknya bergantung pada kontrol orang tua dan literasi digital.”
2) Logis
Makna: Gagasan tersusun dari premis → analisis → kesimpulan.
Indikator:
-
Tiap paragraf punya gagasan utama.
-
Ada koherensi (penghubung: “selain itu”, “di sisi lain”, “akibatnya”).
Contoh alur logis:
(1) Latar masalah literasi baca rendah → (2) Teori motivasi baca → (3) Temuan survei kelas → (4) Analisis ↔ teori → (5) Rekomendasi program pojok baca.
3) Jelas
Makna: Diksi baku, kalimat efektif, istilah dijelaskan.
Indikator:
-
Hindari kalimat berbelit.
-
Definisikan istilah teknis saat pertama kali muncul.
Contoh penjelasan istilah:
“Literasi informasi adalah kemampuan mengenali kebutuhan informasi, menemukan, mengevaluasi, dan menggunakannya secara efektif (ACRL, 2016).”
4) Sistematis
Makna: Mengikuti urutan baku (cover, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, dst.).
Indikator:
-
Struktur konsisten antarbab.
-
Penomoran jelas (1.1, 1.2; atau A, B, C).
5) Dapat Diuji (Verifiabel)
Makna: Data, kutipan, dan pernyataan dapat ditelusuri ke sumber asli.
Indikator:
-
Ada sitasi dan daftar pustaka.
-
Menyebutkan metode pengumpulan data (jika ada).
Contoh:
“Sebanyak 68% siswa kelas VIII menyatakan membaca ≤15 menit/hari (n=98, survei Google Form, 2025).”
C. Karakteristik Makalah (5 Pilar)
-
Berbasis Referensi: rujuk sumber ilmiah; minimal 3–10 sumber untuk tugas sekolah/kuliah dasar.
-
Bahasa Baku: PUEBI/EBI; hindari slang atau emotikon.
-
Teknis Rapi: format kertas, margin, spasi, font sesuai ketentuan.
-
Etis: anti-plagiarisme; cek orisinalitas (parafrase + sitasi).
-
Akuntabel: metodologi sederhana dijelaskan bila ada survei/observasi.
D. Ukuran Kertas Makalah
1) Standar Internasional (ISO 216)
-
A4 (21 × 29,7 cm) → paling umum di Indonesia.
-
Alasan: kompatibel dengan pengikat/jilid dan mesin cetak kantor/sekolah.
2) Kertas Serbaguna (Alternatif)
-
Letter (8,5 × 11 inci): lazim di AS; hindari jika institusi mensyaratkan A4.
Tips: Selalu cek panduan instansi (silabus/format penulisan) agar sesuai.
E. Style Heading (Gaya Penomoran Judul)
1) Heading 1
-
Untuk judul bab: “BAB I PENDAHULUAN”, “BAB II KAJIAN TEORI”.
-
Format umum: kapital, bold, ukuran 14 pt, rata tengah.
2) Heading 2 (Subjudul)
-
Untuk subbagian: “A. Latar Belakang”, “B. Rumusan Masalah”.
-
Format umum: kapital setiap awal kata, bold, ukuran 12 pt, rata kiri.
Tips praktis (MS Word/Docs):
-
Gunakan Styles → Heading 1/2 agar daftar isi otomatis bisa dibuat.
-
Konsisten: jangan campur-campur gaya manual.
F. Spacing (Spasi)
-
Spasi 1,5 untuk isi.
-
Spasi 2 sebelum/ sesudah judul bab.
-
Tanpa spasi tambahan antarparagraf; gunakan indent baris pertama (1 cm).
-
Pastikan Justify (rata kiri-kanan) untuk tampilan rapi.
Contoh salah kaprah: Spasi ganda antarparagraf untuk “membuat panjang”—hindari. Dosen/guru mudah mendeteksi.
G. Font untuk Makalah
-
Times New Roman 12 pt → paling baku.
-
Alternatif: Arial 11–12 pt, Calibri 12 pt (ikuti aturan instansi).
-
Hitam untuk isi; hindari warna-warni.
-
Italic untuk istilah asing; bold hanya untuk judul/subjudul.
H. Margin Makalah
Standar umum (sering dipakai kampus/sekolah Indonesia):
-
Kiri 4 cm, Kanan 3 cm, Atas 3 cm, Bawah 3 cm.
Alasan: memudahkan proses jilid tanpa menutupi teks.
I. Sistematika Makalah (Rinci + Contoh)
1) Cover/Halaman Sampul
Memuat:
-
Judul makalah (jelas & spesifik).
-
Nama penulis, NIS/NIM, kelas/prodi.
-
Nama sekolah/kampus.
-
Kota dan tahun.
Contoh judul:
“Pengaruh Program Pojok Baca terhadap Minat Baca Siswa Kelas VIII”
2) Kata Pengantar
-
Ucapan syukur.
-
Tujuan penulisan singkat.
-
Terima kasih kepada pihak yang membantu.
-
Tempat & tanggal, tanda tangan penulis.
3) Daftar Isi
-
Gunakan fitur otomatis (References → Table of Contents).
-
Pastikan halaman tiap bab sesuai.
4) BAB I: Pendahuluan
Struktur lazim:
-
A. Latar Belakang: gambaran masalah/fenomena nyata.
Contoh:
“Minat baca siswa SMP X menurun; survei perpustakaan menunjukkan peminjaman turun 25% (2023–2025). Padahal literasi membaca berkontribusi pada prestasi akademik. Oleh karena itu, perlu dikaji efektivitas pojok baca kelas sebagai intervensi murah dan dekat dengan siswa.” -
B. Rumusan Masalah: berupa kalimat tanya fokus.
Contoh:-
“Bagaimana pengaruh pojok baca terhadap minat baca siswa kelas VIII?”
-
“Faktor apa saja yang mendukung/kendala implementasi pojok baca?”
-
-
C. Tujuan: operasional dan terukur.
Contoh: “Menganalisis perubahan frekuensi membaca setelah 8 minggu program pojok baca.” -
D. Manfaat: teoritis (pengayaan literatur), praktis (bagi guru/siswa/sekolah).
-
E. Batasan Istilah (opsional): definisi kerja untuk istilah kunci.
Contoh: “Minat baca dalam makalah ini diukur dari frekuensi membaca nonteks pelajaran minimal 15 menit/hari.”
5) BAB II: Kajian Teori
-
Konsep kunci: definisi literasi, minat baca, desain ruang belajar.
-
Teori pendukung: misal Self-Determination Theory, teori kebiasaan, nudge lingkungan.
-
Penelitian terdahulu: ringkas hasil riset relevan (tahun, penulis, temuan).
-
Kerangka pikir: skema hubungan variabel (bisa tabel/gambar sederhana).
Contoh ringkas penelitian terdahulu:
“Rahmawati (2022) menemukan bahwa penempatan buku bacaan populer di ruang kelas meningkatkan durasi membaca 12 menit/hari. Sementara itu, Firdaus (2023) menekankan pentingnya keterlibatan guru dalam merekomendasikan bacaan.”
6) BAB III: Metode Penelitian
Untuk makalah tugas, metode boleh sederhana dan deskriptif.
Komponen:
-
Pendekatan: deskriptif kuantitatif/kualitatif atau campuran.
-
Subjek/Objek: misal siswa VIII A (n=32).
-
Teknik Pengumpulan Data: survei singkat (Google Form), observasi keterlibatan, wawancara ringan.
-
Instrumen: kisi-kisi angket (indikator minat: frekuensi, jenis bacaan, motivasi).
-
Analisis Data: statistik deskriptif (mean, persentase) dan tematik (untuk kutipan wawancara).
-
Etika: persetujuan guru/wali kelas, anonimitas responden, penyimpanan data aman.
Contoh kisi-kisi angket (ringkas):
-
Item 1–3: Frekuensi membaca harian (Skala 1–5).
-
Item 4–6: Motivasi (senang membaca, merasa bermanfaat).
-
Item 7–9: Pengaruh pojok baca (mudah akses, variasi buku).
7) BAB IV: Hasil dan Pembahasan
-
Hasil: tampilkan tabel/grafik sederhana (misal persentase peningkatan).
Contoh narasi hasil:
“Rata-rata frekuensi membaca meningkat dari 2,1 menjadi 3,4 (skala 1–5) dalam 8 minggu. Sebanyak 68,8% siswa menyatakan pojok baca mempermudah akses bacaan menarik.” -
Pembahasan: hubungkan hasil dengan teori dan penelitian terdahulu.
Contoh:
“Peningkatan ini mendukung temuan Rahmawati (2022) tentang dampak penempatan buku populer. Dari wawancara singkat, faktor pendorong utama adalah rekomendasi teman sebangku dan ritual 10 menit membaca sebelum pelajaran dimulai—selaras dengan pendekatan nudge dan habit formation.”
Catatan penting:
-
Hindari hanya melaporkan angka; berikan interpretasi.
-
Akui keterbatasan (ukuran sampel, durasi singkat, bias respon).
8) BAB V: Simpulan dan Saran
-
Simpulan: jawab langsung rumusan masalah.
Contoh:
“Program pojok baca di kelas VIII A meningkatkan frekuensi membaca dan ketertarikan terhadap bacaan populer. Faktor pendukung: akses mudah, rekomendasi teman, dan dukungan guru.” -
Saran: praktis & terukur.
Contoh:
“Sekolah dapat memperluas pojok baca ke seluruh kelas, menambah variasi komik edukatif, serta menetapkan sesi 10 menit membaca pada awal pelajaran. Riset lanjutan disarankan memakai desain kontrol dan durasi ≥ satu semester.”
9) Daftar Pustaka
Gunakan format yang diwajibkan (sering APA untuk pendidikan).
Contoh (APA gaya ringkas):
-
Rahmawati, A. (2022). Pengaruh pojok baca terhadap minat baca siswa SMP. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(2), 45–56.
-
Firdaus, B. (2023). Rekomendasi bacaan guru dan motivasi membaca. Jurnal Literasi Remaja, 5(1), 11–20.
-
ACRL. (2016). Framework for Information Literacy for Higher Education.
-
Kemendikbud. (2022). Panduan Gerakan Literasi Sekolah.
Tips sitasi:
-
Kutip di dalam teks: (Rahmawati, 2022).
-
Jangan “copy-paste” daftar pustaka yang tak pernah dikutip dalam isi.
J. Format Teknis Tambahan yang Sering Diminta
-
Penomoran Halaman:
-
Bagian awal (cover hingga daftar isi) → angka Romawi kecil (i, ii, iii).
-
Bab inti → angka Arab (1, 2, 3…).
-
-
Penomoran Tabel/Gambar:
-
Tabel 1. Judul Tabel (di atas tabel).
-
Gambar 1. Judul Gambar (di bawah gambar).
-
-
Paragraf: baris pertama menjorok (indent 1 cm), tidak ada spasi ekstra.
-
Kutipan:
-
<40 kata → di dalam paragraf dengan tanda kutip.
-
≥40 kata → blok kutipan (indent kiri-kanan), tanpa tanda kutip, ukuran sama.
-
K. Jenis-jenis Makalah (Dengan Contoh Topik)
1) Makalah Induktif
Ciri: berangkat dari data/observasi khusus → simpulan umum.
Contoh topik:
-
“Pola Jajan Sehat Siswa Kelas VII: Survei Kantin Sekolah.”
Cara singkat: lakukan survei/jajak pendapat → olah persentase → simpulkan pola/kecenderungan.
2) Makalah Deduktif
Ciri: berangkat dari teori umum → diterapkan pada kasus.
Contoh topik:
-
“Penerapan Teori Motivasi ARCS pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka.”
Cara singkat: uraikan teori → bandingkan dengan kondisi kegiatan → analisis kecocokan/ketidaksesuaian.
3) Makalah Campuran
Ciri: gabungkan teori dan data lapangan ringan.
Contoh topik:
-
“Efektivitas Jadwal Belajar 25–5 (Teknik Pomodoro) pada Siswa Kelas IX.”
Cara singkat: paparkan teori manajemen waktu → uji coba sederhana 2 minggu → bandingkan hasil tugas/kuis → simpulkan.
L. Contoh Mini-Outline Makalah (Siap Pakai)
Judul: Pengaruh Teknik Pomodoro terhadap Fokus Belajar Siswa Kelas IX
BAB I Pendahuluan:
A. Latar Belakang (problem fokus belajar; teori ringkas)
B. Rumusan Masalah (apakah Pomodoro meningkatkan fokus?)
C. Tujuan (menguji perbedaan fokus sebelum–sesudah)
D. Manfaat (bagi siswa/guru)
BAB II Kajian Teori: Pomodoro, fokus, atensi, penelitian relevan
BAB III Metode: Subjek n=30, instrumen skala fokus 10 item, prosedur 2 minggu, analisis rata-rata/selisih
BAB IV Hasil & Pembahasan: tabel skor pra–pasca, diskusi, keterbatasan
BAB V Simpulan & Saran: ringkas temuan; saran penerapan di kelas
Daftar Pustaka: 5–10 rujukan.
M. Kesalahan Umum (dan Cara Memperbaiki)
-
Plagiarisme (copy-paste tanpa sitasi) → Solusi: parafrase + sitasi.
-
Bahasa tidak baku → Solusi: pakai PUEBI, hindari slang/emoji.
-
Struktur loncat-loncat → Solusi: ikuti sistematika, pakai heading.
-
Data tanpa sumber → Solusi: cantumkan asal data, tanggal akses (jika web).
-
Daftar pustaka tidak konsisten → Solusi: pilih satu gaya (APA/IEEE) dan konsisten.
-
Spasi/Margin acak → Solusi: set format dokumen sejak awal (template).
-
Judul terlalu umum → Solusi: sempitkan fokus (kelas, metode, variabel).
-
Gambar/tabel tanpa keterangan → Solusi: beri judul, sumber, dan rujukan di teks.
-
Tidak menjawab rumusan masalah → Solusi: cocokkan simpulan langsung ke rumusan.
N. Checklist Cepat Sebelum Dikumpulkan
-
Cover lengkap dan rapi.
-
Kata pengantar singkat & sopan.
-
Daftar isi otomatis berfungsi.
-
Struktur bab lengkap (I s.d. V).
-
Bahasa baku, kalimat efektif, tidak ada typo.
-
Spasi 1,5; font TNR 12; margin 4-3-3-3 cm.
-
Tabel/gambar diberi nomor & judul.
-
Ada sitasi di teks dan daftar pustaka cocok.
-
Simpulan menjawab rumusan masalah.
-
File disimpan PDF/DOCX sesuai instruksi guru/dosen.
O. Contoh Potongan Paragraf (Baik vs Perbaikan)
Kurang baik (subjektif & ambigu):
“Menurut saya pojok baca itu penting karena membuat kelas jadi keren dan nyaman.”
Lebih baik (objektif & didukung):
“Program pojok baca meningkatkan kenyamanan ruang belajar dan menumbuhkan kebiasaan membaca (Rahmawati, 2022). Pada observasi awal, siswa lebih sering mengambil bacaan ringan saat jeda pergantian pelajaran, sehingga waktu tunggu dimanfaatkan untuk membaca.”
P. Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (FAQ Singkat)
1) Berapa jumlah halaman ideal makalah?
Tergantung ketentuan. Umum: 10–25 halaman (di luar lampiran). Untuk tugas sekolah: 8–15 halaman sudah memadai.
2) Bolehkah pakai sumber internet/blog?
Boleh jika kredibel (instansi resmi, jurnal, buku daring). Blog personal sebaiknya dihindari kecuali penulisnya ahli dan ada rujukan.
3) Apakah wajib ada penelitian lapangan?
Tidak selalu. Makalah studi pustaka (literature review) pun sah. Jika ada waktu, tambahkan survei/observasi ringan.
4) Apa bedanya daftar pustaka dan bibliografi?
-
Daftar pustaka: hanya sumber yang dikutip dalam teks.
-
Bibliografi: semua sumber yang dibaca, meski tidak dikutip.
Q. Template Singkat (Dapat Diadaptasi)
Cover
Judul
Nama – NIS/NIM – Kelas/Prodi
Sekolah/Kampus
Kota, Tahun
Kata Pengantar (½–1 halaman)
Daftar Isi (otomatis)
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Batasan Istilah (opsional)
BAB II Kajian Teori
(Definisi, teori terkait, penelitian terdahulu, kerangka pikir)
BAB III Metode Penelitian
(Pendekatan, subjek, instrumen, prosedur, analisis)
BAB IV Hasil dan Pembahasan
(Tabel/grafik + interpretasi + hubungkan teori)
BAB V Simpulan dan Saran
Daftar Pustaka (format konsisten)
Lampiran (instrumen, data mentah, foto kegiatan)
R. Penutup
Makalah yang baik lahir dari fokus yang jelas, struktur yang rapi, bahasa baku, dan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Mulailah dari topik yang spesifik, susun pertanyaan penelitian yang tajam, petakan teori yang relevan, lalu—jika memungkinkan—lengkapi dengan data kecil-kecilan (survei/observasi). Pastikan setiap pernyataan penting memiliki sumber, lalu tarik simpulan yang langsung menjawab rumusan masalah.
Dengan panduan ini—mulai dari definisi, ciri, karakteristik, format teknis, sistematika bab, contoh-contoh kalimat, hingga checklist—kamu bisa menyusun makalah yang profesional, mudah dibaca, dan siap dikumpulkan.