4 Tips Krusial Bekerja Sama dengan Editor Profesional Agar Naskah Berkualitas

Dalam Artikel Ini

Menyerahkan naskah yang telah kita tulis berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kepada editor terasa seperti menyerahkan anak kesayangan ke tangan orang asing. Perasaan tegang dan rentan itu wajar, tetapi perlu diingat: proses ini adalah langkah krusial menuju buku yang berkualitas dan layak terbit. Editor bukan musuh, melainkan mitra profesional yang bertujuan untuk membuat tulisan Anda menjadi berkualitas.

Artikel ini membagikan empat tips penting yang akan mengubah proses penyuntingan Anda dari pengalaman yang menakutkan menjadi kolaborasi yang produktif dan menyenangkan.

Tentukan Jenis Editing dan Ruang Lingkup  

Langkah pertama dalam kolaborasi yang sukses adalah menghilangkan ambiguitas. Kebanyakan penulis pemula sering menggabungkan semua jenis editing menjadi satu permintaan, padahal ada perbedaan besar antara penyuntingan pengembangan (developmental), copy editing, dan proofreading.

Anda harus mengenali kebutuhan naskah Anda sebelum menghubungi editor. Apakah naskah Anda bermasalah pada alur cerita yang lambat dan karakter yang lemah (membutuhkan editing pengembangan), ataukah Anda hanya membutuhkan cek total tata bahasa dan konsistensi istilah (copy editing), atau mungkin naskah sudah di-layout dan hanya butuh perburuan typo terakhir (proofreading)?

Setelah kebutuhan teridentifikasi, buatlah brief yang spesifik. Tuliskan secara ringkas masalah utama naskah Anda di surat pengantar. Selain itu, sepakati panduan gaya (style guide) yang harus digunakan editor, misalnya apakah mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) terbaru, atau ada gaya internal penerbit tertentu. Terakhir, pastikan Anda mencapai kesepakatan awal mengenai durasi kerja, biaya, dan hasil akhir yang diharapkan, seperti apakah editor akan mengembalikan file dengan Track Changes aktif atau file bersih.

Hormati Proses dan Beri Editor Draf Terbaik  

Etika dasar kolaborasi profesional dimulai dari meja penulis. Jangan pernah mengirimkan naskah yang masih “berantakan” atau belum selesai dengan harapan editor akan memperbaikinya dari nol. Ingat, editor dibayar mahal untuk memperbaiki masalah substansi dan bahasa, bukan untuk memburu typo dasar yang seharusnya bisa Anda tangani sendiri. Semakin bersih naskah yang Anda kirim, semakin fokus editor pada masalah alur, gaya, dan konsistensi yang benar-benar substansial.

Selain kualitas draf, penting untuk patuh pada timeline. Kirimkan naskah tepat waktu sesuai janji dan jika terjadi keterlambatan, segera informasikan. Terakhir, jika naskah Anda adalah nonfiksi dengan banyak istilah teknis, atau fiksi dengan nama-nama unik dan dunia yang kompleks, sediakan referensi seperti glosarium atau daftar nama tokoh. Ini adalah langkah kecil yang sangat menghemat waktu editor dan memastikan konsistensi dalam penyuntingan.

Terbuka pada Kritik dan Lihat Editor sebagai Pelatih

Inti dari proses editing adalah kritik, dan banyak penulis merasa terluka saat melihat coretan merah di naskah mereka. Anda harus mengubah pola pikir sebab kritik editor ditujukan pada tulisan, bukan pada diri penulis. Lepaskan ego kepemilikan. Anggap editor Anda sebagai pelatih yang ingin Anda memenangkan perlombaan.

Saat Anda menerima kembali naskah yang sudah disunting, pilih pertarungan Anda. Secara umum, terima 80% saran editor yang menyangkut kejelasan, tata bahasa, dan konsistensi, karena ini adalah wilayah keahlian mereka. Sisakan 20% yang berkaitan dengan visi artistik, voice karakter, atau alur cerita untuk didiskusikan.

Hal terpenting adalah menanggapi sistem Query. Editor sering meninggalkan pertanyaan (query) di kolom komentar, menanyakan detail yang membingungkan atau menyoroti lubang plot. Jawab pertanyaan tersebut, jangan hanya menghapus komentarnya. Ini bisa menjadi  kesempatan emas Anda untuk mengisi kekurangan narasi dan menyelesaikan ambiguitas yang ada.

Gunakan Tools Kolaborasi Secara Efektif

Proses editing modern sangat bergantung pada teknologi. Untuk memastikan tidak ada miskomunikasi dan agar proses revisi berjalan efisien, penggunaan fitur Track Changes adalah wajib. Fitur ini (di Microsoft Word) atau fitur Suggesting (di Google Docs) memungkinkan Anda melihat setiap perubahan, penambahan, dan penghapusan yang dilakukan editor, sehingga Anda memiliki kendali penuh atas naskah akhir.

Saat Anda memiliki pertanyaan atau keberatan terhadap hasil suntingan, praktikkan komunikasi terpusat. Kumpulkan semua pertanyaan Anda dalam satu email atau satu sesi panggilan. Hindari mengirim pertanyaan satu per satu setiap kali Anda menemukan komentar baru; ini mengganggu fokus editor dan membuang waktu. Terakhir, pastikan Anda melakukan dokumentasi dengan baik, menyimpan semua versi revisi dan komunikasi penting untuk referensi di masa depan, termasuk di tahap proofreading akhir.

Penutup 

Singkatnya, kolaborasi yang sukses antara penulis dan editor didasarkan pada kejelasan ruang lingkup, persiapan draf terbaik, keterbukaan pada kritik, dan komunikasi yang efisien. Jangan pernah menganggap editor sebagai sekadar korektor typo.

Ingatlah analogi ini, naskah Anda adalah mobil balap impian yang sudah Anda rakit dengan susah payah. Sedangkan editor adalah mekanik ahli yang memastikan semua mur dan baut terpasang sempurna dan mesinnya disetel maksimal agar Anda bisa memenangkan perlombaan di hati pembaca. Tentukan hari ini, draf mana yang akan Anda bersihkan dan kirimkan ke editor profesional untuk meraih kualitas maksimal!