Royalti Buku: Hal Penting yang Harus Diketahui oleh Penulis Pemula

royalti buku

Dalam Artikel Ini

Menjadi penulis buku adalah impian banyak orang. Namun, setelah naskah selesai, pertanyaan berikutnya sering kali muncul: “Berapa royalti yang akan saya terima?” Bagi penulis pemula, memahami sistem royalti buku menjadi langkah awal yang penting sebelum masuk ke dunia penerbitan.

Artikel ini akan membahas secara tuntas tentang apa itu royalti, berapa besarannya, dan apa saja hal yang perlu diperhatikan agar kamu bisa lebih siap dalam menjalin kerja sama dengan penerbit.

Apa Itu Royalti Buku?

Royalti buku adalah kompensasi finansial yang diberikan penerbit kepada penulis berdasarkan jumlah buku yang terjual. Artinya, setiap kali bukumu dibeli pembaca, kamu akan menerima bagian dari harga jualnya sesuai dengan persentase yang telah disepakati.

Berapa Persentase Royalti Buku yang Umum?

Di Indonesia, royalti penulis biasanya berada di kisaran:

  • 8% hingga 12% dari harga jual buku (bukan dari harga pokok produksi)
  • Untuk penulis terkenal, angka ini bisa mencapai 15% hingga 20%
  • Penulis yang mencetak buku secara self-publishing bisa mendapatkan royalti hingga 100%, karena tidak berbagi hasil dengan penerbit

Namun, perlu dicatat bahwa royalti hanya dibayarkan dari buku yang benar-benar terjual, bukan dari jumlah cetakan awal.

Skema Pembayaran Royalti

Sebagian besar penerbit membayar royalti dalam dua periode:

  1. Semester pertama (Januari–Juni): dibayarkan sekitar bulan Agustus

  2. Semester kedua (Juli–Desember): dibayarkan sekitar bulan Februari

Kamu akan menerima laporan penjualan lengkap bersamaan dengan transfer royalti ke rekeningmu.

Harga Jual yang Jadi Dasar Royalti Buku

Perlu kamu pahami, royalti biasanya dihitung dari harga jual ke distributor atau toko buku, bukan harga jual ke konsumen (harga eceran tertinggi/HET). Misalnya:

  • Harga eceran: Rp100.000

  • Harga ke distributor: Rp60.000

  • Royalti 10% dari Rp60.000 = Rp6.000 per buku terjual

Karena itu, penting menanyakan kepada penerbit, “Harga mana yang menjadi dasar perhitungan royalti?”

Kontrak Penerbitan: Waspadai Poin Ini

Saat menandatangani kontrak dengan penerbit, perhatikan poin-poin berikut:

  • Persentase royalti

  • Dasar perhitungan royalti (HET atau harga ke distributor?)

  • Waktu pembayaran royalti

  • Durasi kontrak dan hak cipta

  • Kebijakan cetak ulang atau sisa stok

  • Hak adaptasi ke media lain (film, webtoon, dll)

Bacalah kontrak secara saksama dan jangan ragu untuk berdiskusi jika ada bagian yang tidak kamu pahami.

Bagaimana Jika Bukumu Tidak Laku?

Jika bukumu tidak terjual sesuai harapan, maka royalti yang kamu terima akan kecil atau bahkan nol. Maka dari itu, kamu perlu berperan aktif dalam mempromosikan bukumu, baik secara online maupun offline. Penulis zaman sekarang juga perlu menjadi marketer untuk karya mereka sendiri.

Tips Memaksimalkan Pendapatan dari Buku

  • Bangun personal branding di media sosial

  • Buat konten edukatif atau inspiratif dari isi bukumu

  • Ikut pameran buku atau acara komunitas

  • Gunakan strategi bundling (misalnya: buku + tanda tangan + bonus e-book)

Royalti bukan hanya soal uang, tetapi juga soal pengakuan atas karya dan jerih payahmu sebagai penulis. Dengan memahami sistem royalti sejak awal, kamu bisa membuat keputusan yang lebih cerdas saat bekerja sama dengan penerbit. Jangan asal tanda tangan kontrak—pastikan kamu tahu hak dan kewajibanmu sebagai penulis.

Terus berkarya, dan jangan lupa: pengetahuan adalah kunci agar karya tulismu tidak hanya banyak orang membacanya, tetapi juga banyak orang yang menghargai.