No Image Available

BUKU PANDUAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA BERBASIS MASYARAKAT DI ERA DIGITAL

 Penulis: Tri Kuntoro Priyambodo, dkk  Kategori: Non Fiksi  Penerbit: Penerbit Kolofon  Halaman: 284  Dimensi: 14 x 21 More Details
 Deskripsi:

Pembangunan kepariwisataan berkelanjutan di Indonesia kini memasuki fase akselerasi, sejalan dengan komitmen menjadikan Indonesia sebagai Epicentrum Sustainable Tourism Hub di kawasan Asia Pasifik dan Global. Komitmen ini menggarisbawahi transformasi praktik pariwisata nasional yang berpijak pada pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pemanfaatan teknologi sebagai peningkatan daya saing.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memandang bahwa keberhasilan pengembangan destinasi pariwisata tidak cukup hanya bertumpu pada potensi daya tarik semata, tetapi juga pada keterlibatan aktif masyarakat dalam tata kelola dan pengelolaan destinasi. Pendekatan ini menjadi krusial dalam menghadapi tantangan global saat ini, termasuk triple planetary crisis yang meliputi perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan degradasi lingkungan akibat polusi—yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada sektor pariwisata.
Kami percaya bahwa destinasi pariwisata berbasis masyarakat memiliki potensi besar sebagai pendorong perubahan. Selain menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan UMKM, pendekatan ini juga memperkuat kapasitas masyarakat lokal dalam mengelola sumber daya secara berkelanjutan dan mendorong pemanfaatan teknologi untuk memperluas akses dan nilai tambah sektor pariwisata.
Buku Panduan Pendampingan Pengembangan Destinasi Wisata Berkelanjutan Berbasis Komunitas di Era Digital dihadirkan agar dapat memberi kontribusi penting dalam mendukung visi pembangunan pariwisata nasional yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan, dengan menempatkan masyarakat sebagai aktor utama. Buku panduan ini menawarkan prespektif pendekatan yang holistik dan sistematis dalam mendampingi pengembangan destinasi dan desa wisata. Dimulai dari identifikasi potensi lokal hingga strategi pemasaran berbasis digital, panduan ini menekankan peran sentral masyarakat sebagai perancang masa depan pariwisata di wilayahnya masing-masing. Hal ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang kami pegang teguh, yaitu menyeimbangkan tata kelola, aspek sosial-ekonomi, pelestarian budaya, dan keberlanjutan lingkungan. Buku ini juga memberi ruang bagi pendekatan praktis dalam mendampingi komunitas lokal agar mampu beradaptasi secara inklusif dan produktif terhadap perubahan teknologi digital. Di tengah percepatan digitalisasi, keberadaan panduan ini sangat relevan untuk membekali masyarakat desa wisata agar tetap adaptif dan inovatif.


 Kembali