Sistematika Makalah Penelitian Sosial dan Humaniora

Dalam Artikel Ini

Makalah penelitian di bidang Sosial dan Humaniora (Soshum), seperti sosiologi, sejarah, antropologi, psikologi, atau linguistik, bukan sekadar laporan data, melainkan sebuah konstruksi argumentatif yang sistematis. Makalah ini berfungsi sebagai wahana untuk menyajikan temuan orisinal, menganalisis data kualitatif atau kuantitatif, dan pada akhirnya, mengajukan kontribusi teoritis atau praktis kepada komunitas akademik. Berbeda dengan penelitian eksakta yang fokus pada replikasi eksperimental, makalah Soshum menuntut interpretasi mendalam terhadap fenomena sosial, budaya, atau historis.

Sistematika atau struktur baku makalah adalah kerangka kerja yang menjamin koherensi logis dari awal hingga akhir, memungkinkan pembaca, baik itu dosen, peninjau sejawat (peer reviewer), maupun peneliti lain, untuk mengikuti alur pemikiran penulis dari masalah hingga kesimpulan. Sistematika yang digunakan di Indonesia umumnya mengadopsi format internasional yang terdiri dari bagian pendahuluan, tinjauan literatur, metode, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan, meskipun penamaan dan fokusnya sedikit bervariasi tergantung disiplin ilmu. Panduan ini sejalan dengan prinsip-prinsip penulisan ilmiah yang termaktub dalam berbagai literatur, termasuk pedoman penulisan tesis dan disertasi yang sering mengacu pada karya Prof. Dr. Sugiyono dalam bidang metodologi penelitian dan panduan penulisan akademik yang dikembangkan oleh institusi pendidikan terkemuka.

Bagian Awal Makalah 

Bagian awal makalah biasanya digunakan untuk menetapkan identitas penelitian dan memberikan gambaran singkat mengenai cakupan substansi. Meskipun terlihat formal, setiap elemen memiliki fungsi krusial dalam orientasi pembaca.

Judul, Penulis, dan Abstrak

Judul makalah adalah janji intelektual. Dalam Soshum, judul harus mencerminkan variabel utama, konteks subjek, dan pendekatan utama secara ringkas, informatif, dan provokatif. Judul yang baik tidak hanya menyebutkan topik tetapi juga menyiratkan masalah yang diteliti, misalnya: “Dampak Kapitalisme Global terhadap Identitas Kultural Masyarakat Urban di Jawa Tengah.”

Di bawah judul, identitas penulis dan afiliasi institusi diletakkan. Ini adalah penanda tanggung jawab akademik dan kepemilikan intelektual atas karya tersebut.

Bagian Abstrak adalah miniatur penelitian. Abstrak harus berdiri sendiri, memuat esensi dari seluruh makalah dalam satu paragraf padat (sekitar 150-250 kata), mencakup empat pilar utama: masalah/tujuan, metode, hasil utama, dan kesimpulan/implikasi. Abstrak harus diakhiri dengan kata kunci yang memudahkan pengindeksan dan pencarian, mencerminkan konsep-konsep sentral yang dibahas dalam makalah.

Bab I: Pendahuluan 

Pendahuluan adalah pintu gerbang makalah. Tujuannya adalah meyakinkan pembaca akan signifikansi dan orisinalitas penelitian. Bagian ini biasanya disusun dalam bentuk naratif yang mengalir dari isu luas ke fokus spesifik penelitian.

Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Masalah berfungsi sebagai “corong” terbalik, dimulai dari konteks umum fenomena sosial atau historis yang diteliti, bergerak menuju celah (gap) pengetahuan spesifik yang hendak diisi oleh penelitian ini. Latar Belakang harus menggambarkan urgensi penelitian, baik secara teoretis (apa yang belum dijelaskan oleh teori sebelumnya) maupun secara praktis (mengapa masalah ini relevan bagi masyarakat atau kebijakan). Dalam Soshum, LBM sering kali mencakup perdebatan filosofis atau historis yang melandasi topik, menjelaskan mengapa subjek ini layak untuk diteliti saat ini.

Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Setelah menguraikan latar belakang, penulis harus secara eksplisit menyatakan Rumusan Masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang spesifik, terukur, dan fokus. Pertanyaan ini adalah janji eksplisit tentang apa yang akan dijawab oleh makalah tersebut.

Selaras dengan rumusan masalah, Tujuan Penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menunjukkan apa yang ingin dicapai melalui penelitian. Jika rumusan masalahnya adalah “Bagaimana resistensi kultural dipertahankan di tengah arus globalisasi?”, maka tujuannya adalah “Untuk menganalisis mekanisme dan bentuk resistensi kultural di tengah arus globalisasi.”

Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian menjelaskan kontribusi yang diharapkan dari studi ini. Manfaat ini biasanya dibagi menjadi manfaat teoretis (pengembangan atau pengujian teori) dan manfaat praktis (aplikasi temuan untuk pemecahan masalah sosial, kebijakan, atau komunitas tertentu).

Bab II: Tinjauan Pustaka/Kerangka Teori 

Bagian ini bukan sekadar daftar ringkasan buku atau artikel. Tinjauan Pustaka adalah dialog kritis penulis dengan literatur yang sudah ada, menunjukkan di mana posisi penelitian ini dalam perdebatan akademik yang lebih luas.

Penulis harus mengidentifikasi dan menganalisis secara mendalam konsep-konsep kunci dan teori yang relevan. Misalnya, jika meneliti identitas, teori-teori tentang identitas sosial, identitas kolektif, atau performativity (misalnya dari Judith Butler dalam konteks humaniora) harus dibedah.

Inti dari bagian ini adalah membangun Kerangka Konseptual atau Kerangka Teori yang menjadi lensa untuk menganalisis data. Penulis harus menunjukkan bagaimana variabel-variabel atau konsep-konsep penelitian saling berhubungan, yang dapat disajikan melalui narasi mendalam atau diagram. Berdasarkan tinjauan pustaka ini, penulis Soshum (terutama yang kuantitatif) merumuskan Hipotesis penelitian—pernyataan sementara yang akan diuji melalui data. Hipotesis ini merupakan jembatan antara teori yang ada dengan pengujian empiris.

Bab III: Metode Penelitian  

Metode penelitian adalah cetak biru yang menjamin validitas dan reliabilitas temuan. Dalam Soshum, pemilihan metode seringkali merupakan argumen itu sendiri, mencerminkan pilihan filosofis penulis mengenai sifat realitas sosial (ontologi).

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penulis harus secara jelas menyatakan Jenis Penelitian (misalnya, kualitatif, kuantitatif, atau campuran) dan Pendekatan yang digunakan. Dalam Soshum, pendekatan kualitatif sering menggunakan fenomenologi, etnografi, atau studi kasus, sementara kuantitatif menggunakan survei atau eksperimen. Justifikasi pemilihan pendekatan ini, seperti yang ditekankan oleh Sugiyono dalam Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, harus didasarkan pada sifat masalah yang diteliti.

Lokasi, Subjek/Populasi, dan Sampel

Bagian ini menjelaskan di mana penelitian dilakukan, siapa yang diteliti (populasi dan subjek/informan), dan bagaimana sampel dipilih. Dalam penelitian kuantitatif, dijelaskan teknik sampling (misalnya random sampling). Dalam kualitatif, dijelaskan kriteria pemilihan informan (purposive sampling atau snowball sampling) dan justifikasi informan-informan tersebut yang dipilih untuk memberikan kedalaman data.

Teknik Pengumpulan Data

Penulis harus merinci Teknik Pengumpulan Data yang digunakan (misalnya, observasi partisipan, wawancara mendalam, analisis dokumen, survei/kuesioner, atau focus group discussion). Instrumen yang digunakan (pedoman wawancara, kuesioner) juga harus disinggung. Detail ini penting untuk menjamin transparansi metodologis.

Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Data adalah penjelasan terperinci tentang bagaimana data mentah diolah menjadi temuan bermakna. Untuk kualitatif, ini mungkin melibatkan analisis tematik, analisis wacana, atau interpretasi hermeneutik. Untuk kuantitatif, dijelaskan penggunaan statistik (deskriptif dan inferensial, seperti regresi, korelasi, atau ANOVA). Bagian ini memastikan bahwa interpretasi penulis didukung oleh prosedur yang kredibel.

Bab IV: Hasil dan Pembahasan  

Bab ini adalah inti dari seluruh makalah, tempat penulis menyajikan data, menganalisisnya, dan mengaitkannya kembali dengan kerangka teori. Dalam Soshum, Hasil dan Pembahasan sering digabungkan (menjadi Hasil dan Pembahasan) karena data kualitatif dan interpretasi tidak dapat dipisahkan.

Penyajian Hasil (Temuan Empiris)

Bagian ini menyajikan data yang relevan secara sistematis. Dalam penelitian kualitatif, ini berupa kutipan wawancara atau deskripsi observasi yang kaya (thick description). Dalam penelitian kuantitatif, disajikan tabel, grafik, atau output statistik yang terolah. Penting untuk disajikan secara objektif, tanpa intervensi interpretasi yang prematur.

Pembahasan (Analisis Kritis dan Sintesis)

Pembahasan adalah ruang penulis untuk berargumen. Di sinilah temuan empiris dianalisis, diinterpretasikan, dan disintesis dengan kerangka teori yang telah dibangun di Bab II. Setiap temuan yang disajikan harus dijawab berdasarkan rumusan masalah, didiskusikan kekurangannya, dan dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya yang relevan.

Pembahasan harus menunjukkan tiga hal utama:

  1. Konfirmasi/Deviasi Teori: Apakah temuan mendukung hipotesis atau teori yang ada, atau justru menolaknya?
  2. Implikasi: Apa dampak temuan ini bagi pemahaman kita tentang fenomena sosial/kultural yang diteliti?
  3. Kontribusi: Apa sumbangan orisinal penelitian ini (misalnya, model baru, konsep yang direvisi, atau pemahaman kontekstual yang mendalam)?

Bab V

Bab terakhir ini memberikan penyelesaian logis atas seluruh argumen yang telah dibangun, tanpa memperkenalkan ide baru.

Kesimpulan

Kesimpulan harus menjawab setiap pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah (Bab I) berdasarkan temuan yang dibahas di Bab IV. Kesimpulan harus ringkas, padat, dan to the point, tidak mengulang data, tetapi merangkum inti argumen dan hasil utama yang paling signifikan.

Saran

Saran adalah rekomendasi praktis dan teoretis yang muncul dari kesimpulan. Saran harus diarahkan kepada pihak-pihak yang relevan (misalnya, pembuat kebijakan, praktisi, atau komunitas) dan juga kepada peneliti masa depan. Saran untuk penelitian selanjutnya biasanya menyoroti keterbatasan metodologis dari studi ini dan mengusulkan jalur eksplorasi yang belum terjamah.

Bagian Akhir Makalah 

Bagian akhir ini mencakup semua materi pendukung yang memungkinkan pembaca untuk memverifikasi sumber dan prosedur penelitian.

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka adalah kewajiban akademik yang menunjukkan integritas penulis. Semua sumber yang dikutip dalam tubuh makalah (dari Pendahuluan hingga Pembahasan) harus dicantumkan di sini. Dalam Soshum, format citation style yang umum digunakan adalah APA Style (American Psychological Association) atau Chicago Style, yang memerlukan ketelitian tinggi dalam pencantuman nama penulis, tahun, judul, dan penerbit. Daftar pustaka yang lengkap menunjukkan bahwa penulis telah terlibat secara serius dengan literatur ilmiah yang relevan.

Lampiran

Lampiran mencakup semua dokumen pelengkap yang esensial namun terlalu rinci untuk dimasukkan ke dalam tubuh teks. Ini mungkin termasuk instrumen penelitian (kuesioner atau pedoman wawancara), transkrip data primer, tabel statistik yang ekstensif, surat izin penelitian, atau dokumentasi visual (foto lokasi/observasi).

Penutup 

Sistematika makalah penelitian Soshum bukan sekadar aturan formal, tetapi merupakan manifestasi dari etika akademik dan kepatuhan metodologis. Dengan mengikuti kerangka ini, penulis memastikan bahwa argumennya disajikan secara transparan, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dari menetapkan urgensi di Pendahuluan, membangun landasan teoretis di Tinjauan Pustaka, menjamin kredibilitas di Metode, hingga menyajikan kontribusi di Pembahasan, setiap bab berfungsi sebagai roda penggerak yang membawa pembaca pada kesimpulan yang solid. Penguasaan sistematika ini, yang didukung oleh pedoman baku dan literatur metodologi seperti yang dikembangkan oleh para ahli, adalah langkah krusial menuju penulisan ilmiah yang matang dan berpengaruh.