Pengertian Adjektiva, Jenis, dan Contohnya dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Dalam Artikel Ini

Bahasa Indonesia, sebagai sebuah sistem komunikasi yang kaya, terdiri dari berbagai kategori kata, yang masing-masing memiliki peran spesifik. Di antara kategori-kategori tersebut, terdapat satu kelas kata yang bertugas memberikan warna, detail, dan spesifikasi pada benda, orang, atau konsep. Kelas kata ini adalah adjektiva, atau yang lebih dikenal sebagai kata sifat.

Tanpa adjektiva, komunikasi kita akan terasa datar, hambar, dan kurang imajinatif. Adjektiva mengubah frasa dasar seperti “rumah” menjadi “rumah megah,” “ide” menjadi “ide brilian,” atau “cuaca” menjadi “cuaca hangat.” Memahami adjektiva adalah langkah fundamental untuk menguasai tata bahasa dan meningkatkan kemampuan ekspresi, baik dalam tulisan formal maupun percakapan sehari-hari.

Definisi Adjektiva

Adjektiva merupakan salah satu kelas kata terbuka, artinya jumlahnya dapat bertambah dan memiliki fungsi sintaksis dan morfologis yang khas dalam kalimat. Secara umum, adjektiva berfungsi sebagai penjelas nomina (kata benda).

Kridalaksana (1990: 57) mendefinisikan adjektiva secara sederhana sebagai kata yang menerangkan kata benda. Definisi ini menekankan fungsi utama adjektiva dalam frasa nominal.

Sementara itu, Alwi dkk. (2003: 171) dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBI) memberikan definisi yang lebih terperinci, yaitu bahwa adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Keterangan ini bisa berupa kualitas, sifat, atau atribut yang melekat pada nomina.

Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa definisi operasional adjektiva adalah: Kelas kata yang berfungsi menerangkan, membatasi, dan memberi atribut pada nomina (kata benda) atau pronomina (kata ganti), yang menunjukkan kualitas, kuantitas, sifat, keadaan, atau atribut yang dapat bertingkat (dapat didampingi kata penguat seperti sangat, lebih, paling).

Ciri-Ciri Khas Adjektiva

Untuk membedakan adjektiva dari kelas kata lain (seperti verba atau nomina), kita dapat melihat ciri-ciri khususnya:

  1. Dapat Diperluas dengan Kata Penguat: Adjektiva dapat didampingi oleh kata-kata penguat atau keterangan tingkat, seperti sangat, amat, sekali, agak, cukup, lebih, paling, atau ter-. (Contoh: sangat tinggi, paling pandai).
  2. Dapat Diingkari dengan Kata Tidak: Adjektiva dapat didahului oleh kata negasi tidak. (Contoh: tidak cepat, tidak senang).
  3. Dapat Berfungsi sebagai Predikat (Predikatif): Adjektiva mampu menempati fungsi predikat dalam klausa atau kalimat, terutama klausa nominal. (Contoh: Pemandangan itu indah; Harga tiketnya mahal).
  4. Dapat Diulang (Reduplikasi): Adjektiva dapat mengalami pengulangan dengan atau tanpa imbuhan, yang menunjukkan intensitas atau jamak. (Contoh: kecil-kecil; besar-besaran).

 Jenis-Jenis Adjektiva Berdasarkan Maknanya

Para ahli bahasa mengklasifikasikan adjektiva ke dalam berbagai jenis, umumnya berdasarkan makna atau kualitas yang diungkapkannya. Dalam Tata Baku Bahasa Indonesia,  adjektiva dibagi bertaraf (yang dapat bertingkat) ke dalam beberapa subkategori:

1. Adjektiva Pemberi Sifat (Kualitas)

Jenis ini adalah yang paling umum, yang memerikan kualitas atau intensitas yang bercorak fisik atau mental. Adjektiva ini merujuk pada sifat-sifat yang dapat melekat pada suatu objek.

  • Contoh: Aman, bersih, cerdas, bodoh, gembira, ramah, jujur.
  • Contoh Kalimat: Sikapnya yang ramah membuat ia disukai banyak orang.

2. Adjektiva Ukuran

Adjektiva ini mengacu pada kualitas yang dapat diukur secara kuantitatif, baik itu dimensi, berat, maupun volume.

  • Contoh: Berat, ringan, besar, kecil, tinggi, rendah, panjang, pendek.
  • Contoh Kalimat: Meja itu terlalu berat untuk diangkat sendiri.

3. Adjektiva Warna

Adjektiva ini merujuk pada berbagai spektrum warna yang digunakan untuk memerikan nomina.

  • Contoh: Merah, kuning, biru, hijau, putih, hitam.
  • Contoh Kalimat: Dia memilih gaun merah untuk pesta malam itu.

4. Adjektiva Waktu

Adjektiva yang mengacu pada masa, proses, atau keadaan yang berada atau berlangsung sebagai pewatas nomina.

  • Contoh: Lama, sebentar, segera, kuno, baru.
  • Contoh Kalimat: Kita harus segera menyelesaikan proyek ini.

5. Adjektiva Jarak

Adjektiva ini mengacu pada ruang antara dua benda atau tempat.

  • Contoh: Jauh, dekat, akrab, renggang.
  • Contoh Kalimat: Rumahnya jauh dari pusat kota.

6. Adjektiva Sikap Batin (Mental)

Adjektiva yang bertalian dengan pengacuan suasana hati, perasaan, atau kondisi emosional.

  • Contoh: Bangga, bahagia, sedih, kecewa, takut, khawatir.
  • Contoh Kalimat: Saya merasa bangga melihat prestasinya.

7. Adjektiva Cerapan (Pancaindera)

Adjektiva ini berkaitan dengan panca indera (rasa, bau, sentuhan, penglihatan, pendengaran).

  • Contoh: Harum, bising, manis, pahit, basah, kering, lembut, kasar.
  • Contoh Kalimat: Bau masakan itu sangat harum.

Adjektiva Tak Bertaraf

Selain adjektiva bertaraf di atas, terdapat juga Adjektiva Tak Bertaraf (Alwi, 2010: 182). Adjektiva jenis ini menempatkan acuan nomina yang diwatasinya di dalam kelompok atau golongan tertentu dan keberadaannya tidak dapat ditingkat-tingkatkan.

  • Contoh: Absah, mutlak, tunggal, sahih, tuntas, universal, abadi.
  • Contoh Kalimat: Keputusannya mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. (Tidak ada sangat mutlak atau lebih mutlak).

Jenis-Jenis Adjektiva Berdasarkan Pembentukannya

Selain berdasarkan makna, adjektiva juga dapat diklasifikasikan berdasarkan proses morfologis pembentukannya:

1. Adjektiva Dasar

Adjektiva yang merupakan bentuk monomorfemis (satu morfem) dan belum mengalami afiksasi (imbuhan) atau pengulangan.

  • Contoh: Baik, dingin, sepi, sakit, manis, cepat.
  • Contoh Kalimat: Cuaca hari ini terasa dingin sekali.

2. Adjektiva Turunan

Adjektiva yang terbentuk dari morfem dasar yang mengalami proses morfologis, seperti pengimbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), atau pemajemukan.

  • a. Adjektiva Berimbuhan (Afiksasi): Adjektiva yang mendapat tambahan prefiks (awalan), sufiks (akhiran), atau konfiks (gabungan imbuhan).
    • Prefiks ter- (menyatakan paling): terbaik, terpandai.
    • Sufiks -i, -iah, -wi: alami, duniawi, ilmiah.
    • Contoh Kalimat: Gadis itu adalah peserta terpandai di kelas ini.
  • b. Adjektiva Berulang (Reduplikasi): Adjektiva yang mengalami pengulangan, seringkali menunjukkan intensitas atau jamak.
    • Contoh: kecil-kecil, compang-camping, besar-besaran.
    • Contoh Kalimat: Meskipun usianya kecil-kecil, semangatnya sangat besar.
  • c. Adjektiva Gabungan (Pemajemukan): Gabungan dua morfem bebas yang membentuk makna sifat baru.
    • Contoh: keras kepala, baik budi, panjang tangan.
    • Contoh Kalimat: Meskipun ia keras kepala, hatinya sangat lembut.

IV. Fungsi dan Posisi Adjektiva dalam Kalimat

Secara sintaksis, adjektiva memiliki dua fungsi utama dalam kalimat Bahasa Indonesia, yaitu atributif dan predikatif.

1. Fungsi Atributif (Pewatas Nomina)

Adjektiva berfungsi sebagai pewatas (atribut) yang mendampingi nomina dalam frasa nominal, memberikan keterangan lebih spesifik. Dalam konstruksi frasa nominal Bahasa Indonesia, posisi adjektiva umumnya berada di sebelah kanan (setelah) nomina yang diterangkannya.

  • Pola: Nomina + Adjektiva
  • Contoh: meja baru, pintu kayu, hati gembira.
  • Contoh Kalimat: Ia membeli laptop mahal itu di toko elektronik. (Adjektiva mahal menerangkan nomina laptop).

Dalam kasus tertentu, adjektiva dapat mendahului nomina, terutama jika adjektiva tersebut merupakan bagian dari kompositum yang telah membaku (Contoh: rumah antik, pejabat tinggi).

2. Fungsi Predikatif

Adjektiva ini memiliki fungsi sebagai predikat atau bagian dari predikat dalam klausa atau kalimat. Dalam fungsi ini, adjektiva menerangkan subjek kalimat.

  • Pola: Subjek + Adjektiva (sebagai Predikat)
  • Contoh: Baju itu bersih. (Bersih adalah predikat yang menerangkan Baju).
  • Contoh Kalimat: Para peserta sangat bersemangat menyambut lomba lari maraton.

3. Fungsi Adverbial (Keterangan)

Meskipun fungsi utamanya bukan sebagai keterangan, adjektiva juga dapat menjalankan fungsi adverbial (mewatasi verba), tetapi harus dengan pola tertentu, seperti diulang atau didahului preposisi dengan.

  • Pola: Verba + Adjektiva Ulang / Dengan + Adjektiva
  • Contoh: Dia berlari cepat-cepat. / Dia berjalan dengan pelan.

Contoh Adjektiva dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Berikut adalah contoh penggunaan adjektiva dalam berbagai tingkatan dan fungsi:

Kategori Adjektiva Contoh Kata Contoh Kalimat
Tingkat Positif (Atributif) Indah, Merdu Pemandangan indah di Raja Ampat selalu memukau.
Tingkat Positif (Predikatif) Sejuk, Dingin Udara di puncak gunung itu terasa sejuk dan dingin.
Tingkat Komparatif (Perbandingan Lebih) Lebih besar, Lebih cepat Kucing saya lebih besar daripada kucing tetangga.
Tingkat Superlatif (Tingkat Paling) Paling pandai, Termanis Toni adalah murid paling pandai di kelasnya tahun ini.
Adjektiva Sifat Fisik Kasar, Halus Tekstur kain sutra itu sangat halus saat disentuh.
Adjektiva Sikap Batin Marah, Kecewa Ibu marah karena adiknya menghilangkan kunci rumah.
Adjektiva Waktu Lama, Baru Proyek pembangunan jalan tol itu sudah berjalan lama.

 

Penutup

Adjektiva adalah elemen vital yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi tidak hanya secara informatif, tetapi juga secara deskriptif dan ekspresif. Adjektiva bertindak sebagai jembatan antara objek dan persepsi, memberikan ruang bagi nuansa, emosi, dan detail yang memperkaya makna kalimat. Dengan menguasai berbagai jenis adjektiva, posisi sintaksisnya, dan fungsi tingkatan, penulis dan pembicara dapat mengubah narasi yang biasa menjadi deskripsi yang memikat, menjadikan Bahasa Indonesia sebagai alat ekspresi yang jauh lebih kuat dan berwarna.