Cara Menulis Daftar Pustaka dari Skripsi dan Tugas Akhir Secara Tepat

Dalam Artikel Ini

Skripsi atau Tugas Akhir (TA) merupakan karya ilmiah esensial yang dihasilkan oleh mahasiswa sebagai prasyarat kelulusan. Meskipun karya ini belum diterbitkan secara komersial seperti buku atau jurnal, ia tetap berfungsi sebagai sumber akademik yang valid dan seringkali berisi data serta temuan spesifik yang sangat relevan. Oleh karena itu, merujuk Skripsi atau TA dengan format yang benar menjadi kewajiban bagi setiap peneliti. Ketepatan dalam merujuk karya ini menunjukkan penghormatan terhadap kontribusi intelektual peneliti sebelumnya dan menjaga integritas karya Anda sendiri.

Pentingnya sitasi yang akurat dari jenis sumber ini tidak dapat diabaikan. Gibbs (2018), dalam bukunya The Ethics of Academic Writing, menegaskan bahwa pengakuan yang benar terhadap semua sumber, termasuk manuskrip yang belum diterbitkan, merupakan pilar utama etika penelitian. Kesalahan dalam penulisan referensi dapat menimbulkan keraguan terhadap orisinalitas dan kejujuran karya tulis Anda. Untuk memastikan ketepatan, kita akan meninjau cara penulisan daftar pustaka Skripsi/TA menggunakan dua gaya sitasi utama: APA (American Psychological Association) Edisi ke-7 dan Chicago Manual of Style (CMOS) Edisi ke-17.

Elemen Kunci yang Harus Diidentifikasi

Sebelum menulis, Anda perlu mengumpulkan semua informasi yang diperlukan. Sumber Skripsi atau TA mengharuskan Anda untuk mengidentifikasi elemen-elemen ini, karena mereka menggantikan informasi penerbit dan kota terbit yang umum pada buku:

  1. Pengarang: Nama lengkap penulis Skripsi/TA.
  2. Tahun: Tahun kelulusan atau penyelesaian Skripsi/TA.
  3. Judul: Judul lengkap karya tersebut.
  4. Jenis Karya: Tentukan jenisnya (Skripsi/Tesis/Disertasi).
  5. Institusi: Nama Universitas dan/atau Fakultas/Departemen tempat karya diajukan.
  6. URL/Akses: Alamat web jika diakses dari repositori online.

1. Gaya APA (American Psychological Association) Edisi ke-7

Gaya APA 7th memperlakukan Skripsi/TA sebagai karya yang tidak dipublikasikan secara formal. Aturan ini meminta Anda untuk mencantumkan jenis karya dan universitas dalam tanda kurung siku, diikuti dengan URL jika diakses secara daring.

A. Skripsi/TA yang Diakses dari Repositori Online

Saat ini, sebagian besar universitas mengunggah karya mahasiswa ke repositori digital seperti e-thesis atau repository. Jika Anda mengambil sumber dari sini, Anda wajib mencantumkan URL agar pembaca dapat mengaksesnya dengan mudah.

Format Dasar:

Pengarang, I. (Tahun). Judul Skripsi/TA. Nama Repositori. URL

Contoh Penulisan (Skripsi S1):

Pratama, S. (2024). Analisis dampak keberlanjutan ekonomi desa wisata. Repositori Unpad. https://repository.unpad.ac.id/handle/xxxxxx

Contoh Penulisan (Disertasi S3):

Lukman, H. (2022). Model pembelajaran digital adaptif untuk pendidikan tinggi. Institutional Repository UI. https://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=xxxx

 

B. Skripsi/TA yang Tidak Dipublikasikan (Salinan Cetak)

Jika Anda merujuk pada salinan cetak yang hanya tersedia di perpustakaan kampus dan belum diunggah online, Anda harus menandainya sebagai “tidak dipublikasikan” dan menghilangkan URL.

Format Dasar:

Pengarang, I. (Tahun). Judul Skripsi/TA. Nama Departemen, Nama Universitas.

Contoh Penulisan:

Susanto, W. (2023). Kajian efektivitas sistem irigasi tetes di lahan kering. Departemen Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung.

2. Gaya Chicago Manual of Style (CMOS) Edisi ke-17

Gaya Chicago memiliki format yang sedikit berbeda untuk Bibliografi (Daftar Pustaka) dibandingkan APA. Chicago meminta Anda untuk menuliskan judul karya dalam tanda kutip dan menyebutkan jenis karya serta nama universitas tanpa tanda kurung siku.

A. Entri Daftar Pustaka (Bibliografi)

Dalam Daftar Pustaka Chicago, Anda mengatur informasi dengan nama belakang penulis di awal dan menggunakan tanda koma untuk memisahkan setiap elemen utama.

Format Dasar:

Nama Belakang, Nama Depan. “Judul Skripsi/TA.” Jenis Karya, Nama Universitas, Tahun.

Contoh Penulisan (Skripsi):

Harahap, Zulkifli. “Peran Media Sosial dalam Pembentukan Opini Publik di Jakarta.” Skripsi, Universitas Airlangga, 2024.

B. Penambahan URL (Opsional/Disarankan)

Meskipun dalam format tradisional Chicago tidak selalu wajib, jika sumber diambil secara online, Anda perlu menambahkan URL di bagian akhir untuk membantu penelusuran.

Contoh Penulisan (dengan URL):

Harahap, Zulkifli. “Peran Media Sosial dalam Pembentukan Opini Publik di Jakarta.” Skripsi, Universitas Airlangga, 2024. https://repository.unair.ac.id/123456.

Mengapa Harus Merujuk Karya yang Belum Dipublikasikan?

Banyak peneliti mungkin bertanya-tanya mengapa kita harus repot-repot merujuk Skripsi atau TA. Alasannya jelas: karya-karya ini sering memuat studi kasus yang sangat spesifik, data lapangan mentah, atau metodologi yang tidak ditemukan di jurnal umum. Harris (2020), melalui bukunya A Guide to Academic Integrity, mengajak kita untuk melihat referensi sebagai tindakan etis yang menjunjung tinggi transparansi penelitian. Dengan merujuk secara akurat, Anda menunjukkan kejujuran intelektual dan memberikan pengakuan yang pantas kepada setiap individu yang karyanya telah Anda manfaatkan, bahkan jika karya tersebut hanya tersimpan di perpustakaan kampus. Oleh karena itu, Anda harus memastikan setiap detail institusional, jenis karya, dan aksesibilitas online tertulis dengan benar.