Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal: Untuk 1, 2, atau Lebih Pengarang

Dalam Artikel Ini

Menulis karya ilmiah yang kredibel memerlukan pengakuan yang akurat terhadap sumber-sumber yang Anda gunakan. Referensi dari artikel jurnal merupakan tulang punggung penelitian akademik karena ia mencerminkan temuan terbaru dan telah melalui tinjauan sejawat (peer-review). Oleh karena itu, menulis daftar pustaka dari jurnal dengan tepat—terutama saat berhadapan dengan variasi jumlah pengarang—menjadi hal yang krusial. Kesalahan penulisan dapat merusak integritas dan profesionalisme tulisan Anda.

Proses penulisan daftar pustaka ini harus mengikuti kaidah baku yang telah ditetapkan oleh lembaga akademik. Seperti yang ditegaskan oleh Gibbs (2018) dalam bukunya, The Ethics of Academic Writing, pengakuan yang benar dan konsisten terhadap sumber adalah pilar utama etika penelitian. Kita akan memfokuskan panduan ini pada gaya sitasi yang paling sering digunakan, yaitu APA (American Psychological Association) Edisi ke-7, karena aturannya yang spesifik mengenai jumlah pengarang.

Komponen Esensial Referensi Jurnal

Untuk memulai, pahami dulu empat elemen dasar yang harus ada dalam setiap entri jurnal, apa pun jumlah pengarangnya. Pertama, Anda harus mencantumkan Pengarang (atau para pengarang) yang bertanggung jawab atas artikel tersebut. Kedua, masukkan Tahun Publikasi artikel dalam tanda kurung. Ketiga, tuliskan Judul Artikel secara lengkap (tanpa dicetak miring). Keempat, identifikasi Nama Jurnal tempat artikel diterbitkan (ditulis miring) diikuti oleh nomor Volume, Nomor Isu (dalam tanda kurung), dan Rentang Halaman. Selanjutnya, sertakan DOI (Digital Object Identifier) atau URL jika tersedia.

Komponen-komponen ini harus diurutkan secara berurutan dan dipisahkan dengan tanda baca yang tepat sesuai standar APA 7th.

1. Referensi Jurnal dengan Satu Pengarang

Ketika sumber jurnal hanya memiliki satu pengarang, penulisan daftar pustaka menjadi yang paling sederhana. Anda hanya perlu mencantumkan nama belakang pengarang diikuti inisial namanya. Formatnya selalu sama: Pengarang, Tahun, Judul Artikel, Judul Jurnal (miring), Volume(Isu), Halaman, DOI.

Format Dasar:

Pengarang, I. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Isu), halaman-halaman. DOI/URL

Contoh Penulisan:

Wulandari, R. (2022). Peran big data dalam pengembangan kota pintar berkelanjutan. Jurnal Teknologi Informasi dan Sains, 15(2), 45-58. https://doi.org/10.xxxx/jurnal.v15i2.123

Contoh di atas jelas menunjukkan semua elemen yang diperlukan untuk mengidentifikasi artikel Wulandari secara unik.

2. Referensi Jurnal dengan Dua Pengarang

Saat artikel jurnal ditulis oleh dua pengarang, Anda wajib mencantumkan kedua nama pengarang tersebut dalam daftar pustaka. Perlu diingat bahwa nama pengarang pertama dan kedua dipisahkan oleh tanda ampersand (&) sebelum nama pengarang terakhir. Aturan ini sangat berbeda dengan format sitasi dalam teks, yang biasanya menggunakan kata “dan” atau tanda koma.

Format Dasar:

Pengarang A, I., & Pengarang B, K. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Isu), halaman-halaman. DOI/URL

Contoh Penulisan:

Handoko, S., & Susanto, T. (2023). Analisis dampak kebijakan fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 8(1), 12-29.

Dengan mencantumkan kedua nama, Anda memastikan pengakuan yang adil terhadap kontribusi akademik kedua peneliti tersebut.

3. Referensi Jurnal dengan Tiga hingga Lima Pengarang

Transisi menuju artikel dengan tiga, empat, atau lima pengarang masih mengharuskan Anda menyebutkan nama semua pengarang dalam daftar pustaka. APA 7th mempertahankan aturan ini untuk memastikan transparansi sumber. Anda harus memisahkan setiap nama pengarang dengan koma, dan menggunakan tanda ampersand (&) sebelum nama pengarang terakhir.

Format Dasar:

Pengarang A, I., Pengarang B, K., & Pengarang C, L. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Isu), halaman-halaman. DOI/URL

Contoh Penulisan (Tiga Pengarang):

Pramono, D., Anggraini, S., & Wijaya, H. (2021). Model pembelajaran daring interaktif pada masa pandemi. Jurnal Pendidikan Inovatif, 12(4), 100-115.

Contoh Penulisan (Lima Pengarang):

Utomo, P., Sari, M., Lubis, A., Gunawan, B., & Harahap, Z. (2020). Efektivitas terapi musik terhadap penurunan tingkat stres pasien pascaoperasi. Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 28(3), 301-315.

Penulisan yang detail ini memudahkan pembaca untuk melacak semua individu yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Catatan Khusus untuk 6 Pengarang atau Lebih

Sebagai informasi tambahan, APA 7th menyederhanakan aturan untuk artikel dengan dua puluh pengarang atau kurang. Anda tetap harus mendaftarkan semua nama pengarang, dipisahkan koma, dengan ampersand sebelum nama terakhir. Namun, jika artikel memiliki dua puluh satu pengarang atau lebih, Anda hanya perlu mencantumkan nama enam belas pengarang pertama, diikuti elipsis (), dan kemudian nama pengarang terakhir.

 Pentingnya Akurasi Sitasi Jurnal

Kegiatan sitasi yang benar tidak hanya masalah format, tetapi mencerminkan pertanggungjawaban intelektual. Harris (2020), dalam A Guide to Academic Integrity, menjelaskan dengan rinci bahwa ketelitian dalam menyusun daftar pustaka memperkuat argumen penulis dan melindungi integritas karya tersebut dari tuduhan plagiarisme. Dengan menguasai cara penulisan referensi jurnal untuk berbagai jumlah pengarang, Anda secara efektif membangun jembatan antara ide-ide Anda dengan fondasi pengetahuan yang sudah ada. Oleh karena itu, pastikan konsistensi dan ketepatan dalam setiap entri daftar pustaka Anda.