Penerbitkolofon.com – Kalau Kamu ingin menerbitkan buku sendiri tanpa harus pusing dengan birokrasi penerbit besar, Kamu sedang berada di tempat yang tepat.
Saya akan membimbing Kamu melalui prosesnya—dengan data dan fakta dari pengalaman langsung serta sumber terpercaya—agar Kamu bisa melakukannya secara efisien dan minim stres.
1. Menyelesaikan dan Menyunting Naskah
Sebelum kita bicara tentang cetak dan distribusi, langkah awal yang tak boleh dilewatkan adalah menyelesaikan dan menyunting naskah.
Saya tahu rasanya menulis itu seperti meluapkan isi hati, tapi ketika kita ingin menerbitkan buku, kita harus memastikan bahwa setiap kalimat bekerja dengan baik.
Cek ulang ejaan, tanda baca, alur cerita (jika fiksi), atau urutan logika (jika nonfiksi). Saya biasanya membaca naskah keras-keras untuk melihat apakah kalimatnya mengalir.
Kamu juga bisa meminta bantuan teman atau menyewa jasa proofreader freelance, yang saat ini banyak tersedia di platform seperti Sribulancer atau Fiverr.
2. Tentukan Format dan Genre Buku
Langkah selanjutnya adalah menentukan jenis dan bentuk bukumu. Apakah ini buku fiksi seperti novel, cerpen, atau puisi? Atau nonfiksi seperti motivasi, pengembangan diri, atau biografi?
Kamu juga perlu memikirkan formatnya. Apakah akan dicetak secara fisik, dalam bentuk e-book, atau keduanya?
Ini penting karena akan mempengaruhi cara cetak, distribusi, dan biaya yang Kamu keluarkan. Sasaran pembaca juga harus Kamu pahami sejak awal agar gaya penulisan dan desain bisa selaras.
3. Desain Cover dan Tata Letak Isi
Tampilan buku adalah hal pertama yang dilihat orang. Saya pribadi percaya bahwa desain yang menarik bisa menjadi magnet perhatian.
Kalau Kamu bisa desain sendiri, tools seperti Canva atau Adobe Illustrator sangat membantu. Tapi kalau Kamu butuh bantuan, banyak desainer freelance yang menawarkan jasa desain mulai dari seratus ribuan rupiah.
Untuk tata letak isi, format A5 adalah pilihan populer karena nyaman dibaca dan ekonomis saat dicetak.
Gunakan font standar seperti Times New Roman atau Garamond dengan ukuran 12, dan pastikan margin kiri-kanan dan atas-bawah proporsional.
4. Urus ISBN dan Hak Cipta
Kalau Kamu ingin buku Kamu tercatat resmi dan bisa dijual di toko buku atau marketplace, maka ISBN sangat penting. Kabar baiknya, ISBN bisa Kamu dapatkan secara gratis dari Perpustakaan Nasional melalui website isbn.perpusnas.go.id.
Langkah-langkahnya sederhana:
Daftarkan akun penerbit
Unggah file cover dan isi buku
Tunggu persetujuan (biasanya 3–5 hari kerja)
Saya juga menyarankan Kamu untuk mendaftarkan hak cipta ke DJKI secara online. Ini akan melindungi karya Kamu dari risiko penjiplakan atau pembajakan.
5. Pilih Platform Penerbitan Mandiri
Saat ini ada banyak platform self-publishing di Indonesia yang memudahkan kita menerbitkan buku tanpa harus mengurus semuanya sendiri. Beberapa yang pernah saya coba atau telusuri secara mendalam adalah:
Shira Media: Cocok untuk Kamu yang ingin paket lengkap mulai dari layout, desain, hingga cetak.
Deepublish: Fokus pada buku edukasi dan akademik. Proses cepat, cocok untuk dosen, guru, atau mahasiswa.
Google Play Books: Ideal untuk Kamu yang ingin menerbitkan dalam format digital. Cukup daftar di Google Partner Center.
Marketplace seperti Shopee dan Tokopedia: Tempat menjual buku secara langsung. Saya menggunakan ini saat melakukan pre-order.
6. Estimasi Biaya Menerbitkan Buku Sendiri
Saya tahu ini bagian yang paling sering ditanyakan. Jadi, berikut saya rangkum estimasi biaya realistis berdasarkan pengalaman saya dan informasi dari platform penerbitan:
Editing ringan: Rp300.000–Rp600.000
Desain cover: Rp100.000–Rp500.000
Tata letak isi: Rp150.000–Rp400.000
Cetak 100 eksemplar (A5, 150 halaman, hitam putih): Rp1.500.000–Rp2.500.000
ISBN: Gratis
Total: Sekitar Rp2.000.000–Rp4.000.000, tergantung jumlah cetakan dan kualitas jasa yang Kamu pilih.
7. Cetak Buku: POD atau Cetak Massal?
Kamu bisa pilih antara Print-on-Demand (POD) atau cetak massal.
POD: Buku dicetak hanya saat ada pemesanan. Tidak butuh banyak modal dan minim risiko. Ideal untuk penulis pemula.
Cetak massal: Cocok kalau Kamu yakin bisa menjual ratusan eksemplar. Biaya per buku jadi lebih murah, tapi perlu modal awal yang cukup besar.
8. Distribusi dan Penjualan Buku
Setelah buku Kamu dicetak, langkah berikutnya adalah menjualnya. Inilah yang saya lakukan:
Saya buat pre-order via Google Form dengan sistem transfer manual. Ini membantu saya memperkirakan berapa banyak buku yang harus dicetak.
Saya jual buku lewat marketplace seperti Shopee dan Tokopedia, dan mengirimkannya langsung dari rumah.
Untuk e-book, saya gunakan Google Play Books karena royalti bisa sampai 70% dan pasarnya luas.
9. Strategi Promosi Efektif Tanpa Modal Besar
Promosi adalah kunci dari keberhasilan penjualan buku. Saya pribadi menggunakan beberapa cara berikut:
Manfaatkan Instagram dan TikTok untuk membagikan kutipan menarik dari buku.
Buat video proses kreatif penulisan atau behind the scenes saat cetak buku.
Lakukan kolaborasi dengan book reviewer atau influencer di niche literasi.
Bergabung di komunitas penulis seperti di Facebook, Telegram, atau Discord
10. Bangun Branding Sebagai Penulis
Kalau Kamu ingin menulis lebih dari satu buku, penting sekali membangun personal branding. Tunjukkan siapa Kamu, apa tujuan menulismu, dan bagaimana Kamu ingin dikenal sebagai penulis.
Saya mulai dengan blog pribadi dan kemudian memperluas ke Instagram. Konsistensi sangat penting di sini. Kamu tidak harus selalu memposting hal-hal serius—justru yang ringan dan jujur biasanya lebih disukai pembaca.
11. Evaluasi dan Rencana Buku Selanjutnya
Setelah buku Kamu rilis dan mulai terjual, lakukan evaluasi. Amati kanal penjualan mana yang paling efektif, bagaimana respon pembaca, dan bagian mana dari proses yang bisa diperbaiki.
Saya biasanya mencatat semua masukan pembaca dan menggunakan itu untuk menyusun buku berikutnya. Jangan takut bereksperimen dan terus belajar.
Menerbitkan buku sendiri bukan lagi hal yang mustahil atau rumit. Dengan strategi yang tepat, niat yang kuat, dan sedikit kreativitas, Kamu bisa menjadikan naskahmu sebuah karya yang terbit dan dibaca banyak orang.